Suatu hari, di Lt. 9 sebuah kantor di ibukota.
Selepas pengajian, terdapat seorang wanita yang bertanya pada ustazahnya.
"Mengapa hanya seorang istri yang memiliki kewajiban untuk mengabdi, terutama seorang wanita. Istri wajib untuk berbakti kepada suaminya melebihi orangtuanya. Sedangkan, seorang laki-laki wajib berbakti kepada Ibu, Ibu, Ibu, Ayah, saudara perempuan, kerabat perempuan dan baru nomor sekian kepada istrinya"
Jawaban sang ustazah sangat-sangat mengena dihatiku. Terutama pertanyaan wanita ini juga pernah ada di kepalaku.
"Wanita itu sangat mulia. Di surga nanti, seorang suami hanya boleh mengajak istri untuk bersamanya"
Bahkan, di surga nanti pula. Seorang ratu dari suami soleh ini memiliki kedudukan diatas bidadari-bidadari surga. Yaitu ratu dari bidadari surga.
Kenapa begitu ?
Ibnu Qayyim berkata. "Karena Hurain (bidadari surga) tidak pernah mengalami kesulitan yang dirasakan wanita dunia. Mereka tidak pernah berjuang di jalan Allah"
Thursday, December 21, 2017
Thursday, November 23, 2017
Amalan Yang Sesungguhnya Bisa Semua Orang Lakukan
Di salah satu sudut Masjid Nabawi terdapat satu ruang yang kini digunakan sebagai ruang khadimat.
Dahulu di tempat itulah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalaam senantiasa berkumpul bermusyawarah bersama para Shahabatnya radhiallaahu 'anhum. Di sana Beliau SAW memberi taushiyyah, bermudzakarah, dan ta'lim.
Suatu ketika, saat Rasulullah SAW memberikan taushiyyahnya, tiba-tiba Beliau SAW berucap, "Sebentar lagi akan datang seorang pemuda ahli surga.". Para Shahabat r.hum pun saling bertatapan. Di sana ada Abu Bakar Ash Shiddiqradhiallaahu 'anhu, Utsman bin Affanradhiallaahu 'anhu, Umar bin Khattabradhiallaahu 'anhu, dan beberapa Shahabat lainnya.
Tak lama kemudian, datanglah seorang pemuda yang sederhana. Pakaiannya sederhana, penampilannya sederhana, wajahnya masih basah dengan air wudhu. Di tangan kirinya menenteng sandalnya yang sederhana pula.
Di kesempatan lain, ketika Rasulullah SAW berkumpul dengan para Shahabatnya, Beliau SAW pun berucap, "Sebentar lagi kalian akan melihat seorang pemuda ahli surga.". Dan pemuda sederhana itu datang lagi, dengan keadaan yang masih tetap sama, sederhana. Para Shahabat yang berkumpul pun terheran-heran, siapa dengan pemuda sederhana itu?
Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah SAW mengatakan hal yang serupa, bahwa pemuda sederhana itu adalah seorang ahli surga. Seorang Shahabat, Mu'adz bin Jabbalradhiallaahu 'anhupun merasa penasaran amalan apa yang dimilikinya sampai-sampai Rasul menyebutnya pemuda ahli surga?
Maka Mu'adzradhiallaahu'anhu berusaha mencari tahu. Ia berdalih sedang berselisih dengan ayahnya dan meminta izin untuk menginap beberapa malam di kediaman si pemuda tersebut. Si pemuda pun mengizinkan. Dan mulai saat itu Mu'adz mengamati setiap amalan pemuda tersebut.
Malam pertama, ketika Mu'adz bangun untuk tahajud, pemuda tersebut masih terlelap hingga datang waktu shubuh. Ba'da shubuh, mereka bertilawah. Diamatinya bacaan pemuda tersebut yang masih terbata-bata, dan tidak begitu fasih. Ketika masuk waktu dhuha, Mu'adz bergegas menunaikan shalat dhuha, sementara pemuda itu tidak.
Keesokkannya, Mu'adz kembali mengamati amalan pemuda tersebut. Malam tanpa tahajjud, bacaan tilawah terbata-bata dan tidak begitu fasih, serta di pagi harinya tidak shalat dhuha.
Begitu pun di hari ketiga, amalan pemuda itu masih tetap sama. Bahkan di hari itu Mu'adz shaum sunnah, sedangkan pemuda itu tidak shaum sunnah.
Mu'adz pun semakin heran dengan ucapan Rasulullah SAW. Tidak ada yang istimewa dari amalan pemuda itu, tetapi Beliau SAW menyebutnya sebagai pemuda ahli surga. Hingga Mu'adz pun langsung mengungkapkan keheranannya pada pemuda itu, "Wahai Saudaraku, sesungguhnya Rasulullah SAW menyebut-nyebut engkau sebagai pemuda ahli surga. Tetapi setelah aku amati, tidak ada amalan istimewa yang engkau amalkan. Engkau tidak tahajjud, bacaanmu pun tidak begitu fasih, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat dhuha, bahkan shaum sunnah pun tidak. Lalu amal apa yang engkau miliki sehingga Rasul SAW menyebutmu sebagai ahli surga?"
"Saudaraku, aku memang belum mampu tahajjud.
Bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu shalat dhuha.
Dan aku pun belum mampu untuk shaum sunnah.
Tetapi ketahuilah, sudah beberapa minggu ini aku berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru mampu aku amalkan."
"Amalan apakah itu?"
"Pertama, aku berusaha untuk tidak menyakiti orang lain. Sekecil apapun, aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan orang lain. Baik itu kepada ibu bapakku, istri dan anak-anakku, kerabatku, tetanggaku, dan semua orang yang hidup di sekelilingku. Aku tak ingin mereka tersakiti atau bahkan tersinggung oleh ucapan dan perbuatanku."
"Subhanallah. Kemudian apa?"
"Yang kedua, aku berusaha untuk tidak marah dan memaafkan. Karena yang aku tahu bahwa Rasullullah tidak suka marah dan mudah memaafkan."
"Subhanallah, lalu kemudian?"
"Dan yang terakhir, aku berusaha untuk menjaga tali shilaturrahim. Menjalin hubungan baik dengan siapapun. Dan menyambungkan kembali tali shilaturrahim yang terputus."
"Demi Allah...engkau benar-benar ahli surga. Ketiga amalan yang engkau sebut itulah amalan yang paling sulit aku amalkan."
Dahulu di tempat itulah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalaam senantiasa berkumpul bermusyawarah bersama para Shahabatnya radhiallaahu 'anhum. Di sana Beliau SAW memberi taushiyyah, bermudzakarah, dan ta'lim.
Suatu ketika, saat Rasulullah SAW memberikan taushiyyahnya, tiba-tiba Beliau SAW berucap, "Sebentar lagi akan datang seorang pemuda ahli surga.". Para Shahabat r.hum pun saling bertatapan. Di sana ada Abu Bakar Ash Shiddiqradhiallaahu 'anhu, Utsman bin Affanradhiallaahu 'anhu, Umar bin Khattabradhiallaahu 'anhu, dan beberapa Shahabat lainnya.
Tak lama kemudian, datanglah seorang pemuda yang sederhana. Pakaiannya sederhana, penampilannya sederhana, wajahnya masih basah dengan air wudhu. Di tangan kirinya menenteng sandalnya yang sederhana pula.
Di kesempatan lain, ketika Rasulullah SAW berkumpul dengan para Shahabatnya, Beliau SAW pun berucap, "Sebentar lagi kalian akan melihat seorang pemuda ahli surga.". Dan pemuda sederhana itu datang lagi, dengan keadaan yang masih tetap sama, sederhana. Para Shahabat yang berkumpul pun terheran-heran, siapa dengan pemuda sederhana itu?
Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah SAW mengatakan hal yang serupa, bahwa pemuda sederhana itu adalah seorang ahli surga. Seorang Shahabat, Mu'adz bin Jabbalradhiallaahu 'anhupun merasa penasaran amalan apa yang dimilikinya sampai-sampai Rasul menyebutnya pemuda ahli surga?
Maka Mu'adzradhiallaahu'anhu berusaha mencari tahu. Ia berdalih sedang berselisih dengan ayahnya dan meminta izin untuk menginap beberapa malam di kediaman si pemuda tersebut. Si pemuda pun mengizinkan. Dan mulai saat itu Mu'adz mengamati setiap amalan pemuda tersebut.
Malam pertama, ketika Mu'adz bangun untuk tahajud, pemuda tersebut masih terlelap hingga datang waktu shubuh. Ba'da shubuh, mereka bertilawah. Diamatinya bacaan pemuda tersebut yang masih terbata-bata, dan tidak begitu fasih. Ketika masuk waktu dhuha, Mu'adz bergegas menunaikan shalat dhuha, sementara pemuda itu tidak.
Keesokkannya, Mu'adz kembali mengamati amalan pemuda tersebut. Malam tanpa tahajjud, bacaan tilawah terbata-bata dan tidak begitu fasih, serta di pagi harinya tidak shalat dhuha.
Begitu pun di hari ketiga, amalan pemuda itu masih tetap sama. Bahkan di hari itu Mu'adz shaum sunnah, sedangkan pemuda itu tidak shaum sunnah.
Mu'adz pun semakin heran dengan ucapan Rasulullah SAW. Tidak ada yang istimewa dari amalan pemuda itu, tetapi Beliau SAW menyebutnya sebagai pemuda ahli surga. Hingga Mu'adz pun langsung mengungkapkan keheranannya pada pemuda itu, "Wahai Saudaraku, sesungguhnya Rasulullah SAW menyebut-nyebut engkau sebagai pemuda ahli surga. Tetapi setelah aku amati, tidak ada amalan istimewa yang engkau amalkan. Engkau tidak tahajjud, bacaanmu pun tidak begitu fasih, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat dhuha, bahkan shaum sunnah pun tidak. Lalu amal apa yang engkau miliki sehingga Rasul SAW menyebutmu sebagai ahli surga?"
"Saudaraku, aku memang belum mampu tahajjud.
Bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu shalat dhuha.
Dan aku pun belum mampu untuk shaum sunnah.
Tetapi ketahuilah, sudah beberapa minggu ini aku berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru mampu aku amalkan."
"Amalan apakah itu?"
"Pertama, aku berusaha untuk tidak menyakiti orang lain. Sekecil apapun, aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan orang lain. Baik itu kepada ibu bapakku, istri dan anak-anakku, kerabatku, tetanggaku, dan semua orang yang hidup di sekelilingku. Aku tak ingin mereka tersakiti atau bahkan tersinggung oleh ucapan dan perbuatanku."
"Subhanallah. Kemudian apa?"
"Yang kedua, aku berusaha untuk tidak marah dan memaafkan. Karena yang aku tahu bahwa Rasullullah tidak suka marah dan mudah memaafkan."
"Subhanallah, lalu kemudian?"
"Dan yang terakhir, aku berusaha untuk menjaga tali shilaturrahim. Menjalin hubungan baik dengan siapapun. Dan menyambungkan kembali tali shilaturrahim yang terputus."
"Demi Allah...engkau benar-benar ahli surga. Ketiga amalan yang engkau sebut itulah amalan yang paling sulit aku amalkan."
Friday, August 25, 2017
Broken, My Love For You is Broken
Slomana (Сломана)
Original :
По расстоянию, я не увижу.
Но я пытаюсь, всё изменить.
Где то ответы, но задыхаюсь.
Нашу любовь мне, не переплыть.
Еще один день, я не закричала.
На рассвете, что нет тебя.
Но еще один день и я знаю причалы.
Припев: (х2)
Падали падали к звездам.
Может быть, может быть поздно.
Сломана, сломана к тебе, моя любовь.
Надо ли, надо ли, это прячется, прячется где то.
Сломана, сломана к тебе, моя любовь.
Моя любовь...
Моя любовь...
И без касания, я всё услышу.
Можно мне вечность, столько любить.
Рядом с тобою, я всегдп тише.
Я так хотела, все повторить.
Еще одна ночь и я просто молчала.
На закате, тебя любя.
Но еще одна ночь и я не понимала.ion
Припев: (х2)
Падали падали к звездам.
Может быть, может быть поздно.
Сломана, сломана к тебе, моя любовь.
Надо ли, надо ли, это прячется, прячется где то.
Сломана, сломана к тебе, моя любовь.
Моя любовь...
Моя любовь...
Моя любовь...
Моя любовь...
Romanization :
Po rasstoyaniyu, ya ne uvizhu
No ya pytayus’, vsyo izmenit’
Gde to otvety, no zadykhayus’
Nashu lyubov’ mne, ne pereplyt’
Eshche odin den’, ya ne zakrichala
Na rassvete, chto net tebya
No eshche odin den’ i ya znayu prichaly
Padali padali k zvezdam
Mozhet byt’, mozhet byt’ pozdno
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Nado li, nado li, eto pryachetsya, pryachetsya gde to
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Padali padali k zvezdam
Mozhet byt’, mozhet byt’ pozdno
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Nado li, nado li, eto pryachetsya, pryachetsya gde to
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Moya lyubov’
Moya lyubov’
I bez kasaniya, ya vsyo uslyshu
Mozhno mne vechnost’, stol’ko lyubit’
Ryadom s toboyu, ya vsegda tishe
Ya tak khotela, vse povtorit’
Eshche odna noch’ i ya prosto molchala
Na zakate, tebya lyubya
No eshche odna noch’ i ya ne ponimala
Padali padali k zvezdam
Mozhet byt’, mozhet byt’ pozdno
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Nado li, nado li, eto pryachetsya, pryachetsya gde to
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Padali padali k zvezdam
Mozhet byt’, mozhet byt’ pozdno
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Nado li, nado li, eto pryachetsya, pryachetsya gde to
Slomana, slomana k tebe, moya lyubov’
Moya lyubov’
Moya lyubov’
Moya lyubov’
Moya lyubov’
I can't see from away
But I'm trying to change anything.
The answers are somewhere, but I'm gasping.
I'm not meant to swim across our love
One more day, I haven't cried
At dawn, because you're not here.
But the one more day and I know the berthes
Refrain: (x2)
We were falling, falling to the stars
Maybe, maybe it's late
Broken, my love for you is broken.
Is this needed, is this needed, it hides, hides somewhere.
Broken, my love for you is broken
My love...
My love...
And without touching, I can hear everything
I can love this way forever.
Next to you I'm often milder
I wanted to try again so much
One more night and I've just kept silent
At sunset, loving you
But one more night and I couldn't understand
Refrain: (x2)
We were falling, falling to the stars
Maybe, maybe it's late
Broken, my love for you is broken.
Is this needed, is this needed, it hides, hides somewhere.
Broken, my love for you is broken
My love...
My love...
My love...
My love...
Tuesday, February 14, 2017
Tamparan Keras
Cewe lain :
"Kamu itu dulu ngapain pacaran? Hasilnya sekarang dapat apa? Nggak dapat apa apa kan selain dosa. Pacaran kan nggak disarankan dalam islam, ya nggak usah dilakukan. Pasti pikiranmu tentang taaruf itu, ih ngga kenal juga tiba tiba nikah? Nikah lo. Nikah itu sekali seumur hidup, dan harus menghabiskan waktu dengan orang yang ngga dikenal. Gimana itu rasanya, pasti menderita. Itu presepsi yang salah besar. Allah yang mempertemukan kita, Allah pula yang akan menjaganya. Kalau masalah cinta atau enggaknya, cinta itu tumbuh karna terbiasa, cinta itu bisa dipupuk.
Nduk, kenapa kamu tak omongin kaya gini itu, biar kamu tahu, apapun yang didasari karna Allah, pasti Allah akan mempermudah jalannya. Percaya, Allah tau yang terbaik buat hambanya. Jangan sedih jadi jomblo, Allah itu sayang sama kamu. Allah sedang menjaga mu dari hal hal yang bisa menyebabkan dosa, Allah sedang menjaga kesucianmu, Allah sedang mengujimu dengan kesendirian, Allah sedang menyiapkan jodohmu yang sepadan denganmu."
full versionnya disini yaa
Aku :
emak : Cari pacar orang sana ya, biar ada yang ngejagain
-_-
"Kamu itu dulu ngapain pacaran? Hasilnya sekarang dapat apa? Nggak dapat apa apa kan selain dosa. Pacaran kan nggak disarankan dalam islam, ya nggak usah dilakukan. Pasti pikiranmu tentang taaruf itu, ih ngga kenal juga tiba tiba nikah? Nikah lo. Nikah itu sekali seumur hidup, dan harus menghabiskan waktu dengan orang yang ngga dikenal. Gimana itu rasanya, pasti menderita. Itu presepsi yang salah besar. Allah yang mempertemukan kita, Allah pula yang akan menjaganya. Kalau masalah cinta atau enggaknya, cinta itu tumbuh karna terbiasa, cinta itu bisa dipupuk.
Nduk, kenapa kamu tak omongin kaya gini itu, biar kamu tahu, apapun yang didasari karna Allah, pasti Allah akan mempermudah jalannya. Percaya, Allah tau yang terbaik buat hambanya. Jangan sedih jadi jomblo, Allah itu sayang sama kamu. Allah sedang menjaga mu dari hal hal yang bisa menyebabkan dosa, Allah sedang menjaga kesucianmu, Allah sedang mengujimu dengan kesendirian, Allah sedang menyiapkan jodohmu yang sepadan denganmu."
full versionnya disini yaa
Aku :
emak : Cari pacar orang sana ya, biar ada yang ngejagain
-_-